Kamis, 15 Desember 2011

Sorry to say good bye

Lagi-lagi aku dijadikan alasan untuk bertengkar oleh pasutri itu. Aku tak tahu apa salahku, tapi Rena -istri Jaka – selalu mempersoalkan keberadaanku.
Aku tahu Jaka sayang padaku, sudah hampir 7 tahun aku setia bersamanya. Menemaninya saat mengerjakan tugas, saat berkumpul dengan teman-temannya, bahkan saat ia sedih..
Tapi semuanya berubah.
Senja belum juga menghilang dari pandangan ketika Jaka memutuskan hubungan kami. Sebuah tamparan keras yang menyudutkanku. Aku merasa kalah dalam hubungan ini. Rena mungkin jadi penyebab retaknya hubungan kami. Tapi alasan utama yang dikatakannya adalah janin dalam perut istrinya.
“Maaf, aku harus berhenti merokok. Aku tak ingin membahayakan calon bayiku” katanya seraya meletakkanku ke dalam asbak, kemudian berlalu.
Perlahan, aku mengabu. Asapku mengepul sia-sia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar